Rabu, 19 Oktober 2016

E-learning dapat diselenggarakan dengan berbagai model



E-learning dapat diselenggarakan dengan berbagai model

   A.   Model Adjunct
Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjukkan pembelajaran tatap muka di kelas maya. Model ini dapat dikatakan sebagai model tradisional plis karena keeberadaan e-learning hanya sebagai pengayaan atau tambahansaja.


   B.    Model  mixed/blended
Model  ini  menempatkan  e-learning  menjadi  bagian  tidak  terpisahkan  dari  pembelajaran. Misalnya pembelajaran teori dilaksanakan secara daring, sedangkan pembelajaran praktik dilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi, Bersin (2004) berpendapat bahwa model blended learning merupakan gabungan dari model adjunct dan mixed, sehingga sedikit atau banyak porsi dari e-learning, dalam pembelajaran tatap muka, seluruh proses tersebut merupakan blended learning.

   C.    Model Daring Penuh/Fully Online
Dalam model ini e-learning digunakan untuk seluruh proses pembelajaran mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Salah satu contoh model ini adalah open course ware yang dikelola oleh Massachusetts Institut of Technology (MIT) di laman http://ocw.mit.edu/index.htm, online course edx dengan berbagai pembelajaran daring yang ditawarkan oleh berbagai universitas di dunia pada https://www.edx.org/, pembelajaran daring (online course) yang dipelopori oleh Universitas Harvard, Coursera di laman  https://www.coursera.org/ , atau online course iversity yang dikelola oleh berbagai universitas di Jerman di laman https://iversity.org/.

Dengan kata lain, e-learningdapat berfungsi sebagai
a.    tambahan/pengayaan pembelajaran (supplement),
b.    pengganti sebagian pembelajaran (complement), atau
c.    pengganti  seluruh  pembelajaran  (replacement)  sesuai  
Gambar  III.1.  E-learning  yang dimaksud dalam konteks Simulasi Digital pada SMK adalah e-learning sebagai supplement.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar